1. Mengapa aspek kepemimpinan penting bagi pengelolaan usaha?
Wirausaha yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil, baik yang memimpin beberapa atau beratus-ratus
karyawan. Dari hakikat pekerjaanya mereka adalah pemimpin, karena mereka harus
mencari peluang-peluang, memulai proyek-proyek mengumpulkan sumber daya manusia
dan finansial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan
tujuan-yujuan untuk mereka sendiri dan orang lain, dan memimpin serta
membimbing orang lain untuk mencapai tujuan. Karena seorang pemimpin yang
efektif akan selalu mencari cara-cara yang lebih baik.
Dan pemimpin yang kadar orientasi
tugasnya rendah cenderung menjadi tidak aktif dalam mengarahkan perilaku yang
berorietasi pada tujuan, seperti perncanaan dan penjadwalan. Mereka cenderung
bekerja seperti para karyawan lain dan tidak membedakan peranan mereka sebagai
pemimpin organisasi secara jelas.
Dari sifat hakikat
kegiatan-kegiatannya, para wirausaha adalah pemimpin, pemimpi-pemimpin yang
orientasi orangnya efektif sangat terampil dalam memotivasi dan berkomunikasi
dengankaryawan mereka. Dan seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami
kebutuhan-kebutuhan karyawan mereka dan gigih melibatkan karyawan mereka dalam
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2. Apa perbedaan antara manajer
dan pemimpin?
Pertama, dalam hal perencanaan manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya
Pertama, dalam hal perencanaan manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya
Kedua, dalam
hal pengaruh manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang
artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan
seorang manajer kalau pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan
energik dalam berpikir, bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin
lagi, pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan
Ketiga, dalam
mengatur sumber daya manusia di organisasinya manajer akan memilih untuk
memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya melakukan
sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini
itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan menuntut jika pemimpin
justru akan memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan (empowering)
anak buahnya, biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan
dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan
siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan dengan
senang hati merealisasikannya untuknya
Keempat, dalam
mengontrol organisasi dan anak buahnya sang manajer akan cenderung malas
untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya, namun justru
lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan
sanksi untuk memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan
performa hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader)
justru akan memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak
buahnya menurun.
Kelima, dalam
hal tujuan yang ingin dicapai manajer memiliki tujuan yang jelas dan
memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan
perusahaan atau organisasi miliknya namun pemimpin akan lebih suka
memperbaiki sistem di organisasinya yang ia rasakan kurang atau belum sempurna
3. Apa itu kepemimpinan awal dan
kepemimpinan kontemporer?
4. Apa yang dimaksud dengan Faktor
X?
5. Bagaimana menemukan dan
menggali Faktor X?
6. Berikan contoh sikap, tipe dan
karakteristik Faktor X?
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan
bukanlah pengajaran melainkan suatu hasil. Kata pemimpin bukan lebel yang kita
berikan kepada diri sendiri. Pemimpin adalah apa yang orang-orang yang telah kita
inspirasikan sebutkan untuk kita karena mereka didorong berpartisipatif dalam
visi positif yang kita sajikan kepada mereka.
Maka
kepipinan adalah :
a) Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain
tersebut bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh permpinnya. Dalam
hal ini bukan pengendalian atau manipulasi atas orang lain melainkan penyerahan
otoritas orang lain dengan rela kepada pemimpin mereka.
b) Kepemimpinan
adalah kapasitas untuk mempengaruhi orang lain melalui inspirasi yang
dimotivasi oleh suatu hasrat, dibangkitkan oleh suatu visi, dihasilkan oleh
suatu keyakinan, dinyalakan oleh suatu tujuan.
Definisi Kontemporer
Definisi
kata Kontemporer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pada waktu yang
sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
Contoh:
·
Di samping tarian klasik disuguhkan juga
tarian modern
·
Bulan ini diadakan pameran seni
lukis di Taman Ismail Marzuki, Jakarta
Definisi Kepemimpinan Kontemporer
Dari
pengertian awal atau dasar di atas maka definisi sederhana dari kepemimpinan
kontemporer dapat kita simpulkan kepemimpinan kontemporer menekankan pemimpin
sebagai pembentuk makna atau menggunakan kata-kata, gagasan dan kehadiran fisik
untuk mengendalikan bawahanya.
Faktor
X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda namun
dapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi
geraknya dalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil
sekali, namun apabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh
karena ia hidup. Karena ia hidup, ia pun dapat mati.
Identifikasi Faktor X
Ada
X besar dan ada pula X kecil, X besar ada di tangan orang dewasa yaitu
orang-orang yang sudah memiliki kepercayaan pasar. Sedangkan X kecil ada pada
diri orang masing-masing. Bentuk X pun macam-macam, dapat berasal dari diri
sendiri, orang lain, atau lembaga lain. Darimanapun sumbernya faktor X itu
dapat tumbuh menjadi X besar atau bahkan sebaliknya.
Faktor
X yang bersal dari diri sendiri adalah bakat (talenta), kerja keras, kejujuran,
kecerdasan, ketrampilan, penampilan fisik, kualitas suara, dan pendidikan. Kita
dapat menunggang kuda yang berasal dari orang lain atau lembaga lain untuk
menemukan pintu. Temuilah orang-orang yang dapat membuat Anda menemukan faktor
X dalam diri Anda, jadikan mereka guru dan motivator Anda.
Berikut
tips yang dapat Anda lakukan dalam mengenali faktor X dalam diri Anda:
a.
Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menimbulkan X pada diri Anda.
b.
Carilah pintu yang mampu membuat X Anda tumbuh. Datangi dan ketuklah
masing-masing pintu itu. Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat
ruang besar bagi Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu
lain yang tentunya dapat Anda buka.
c.
Waspadailah hidup yang nyaman karena hidup yang demikian dapat mebuat hidup
Anda sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan
berani menembus segala hal-hal baru yang sulit karena Anda akan mendapatkan
pembelajaran-pembelajaran baru.
d.
Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk tumbuuh dan
memberi ruang untuk berkembang.
Berikut merupakan karakteristik
faktor X :
a.
Merupakan penentu keberhasilan.
b.
Merekat pada diri manusia.
c. Tidak dapat diperoleh dalam waktu sekejap.
d.
Dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar (hidup), namun dapat juga mati
apabila kita tidak memeliharanya, misalnya membiarkan terjadi penuaan,
menentang pembaharuan.
e.
Berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri.
f. Sekali tumbuh, dapat dipakai untuk membuat
usaha lainnya.
Oleh
karena itu seorang entrepreneur (baik pemula) harus dapat menumbuhkan dan
mengembangkan faktor X yang ada pada dirinya, tidak boleh tertutup tehadap
pembeharuan atau perubahan supaya faktor X tersebut tidak mati.
§ Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menimbulkan “X”
pada diri Anda.
§ Carilah pintu yang mampu membuat “X” Anda tumbuh. Datangi
dan ketuklah masing-masing pintu itu.
§ Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat
ruang besar bagi Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu
lain yang dapat Anda buka.
§ Waspadailah hidup yang nyaman, karena hidup yang demikian
dapat membuat hidupmu sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang
ketidaknyamanan dengan berani menembus hal-hal baru yang sulit karena Anda akan
mendapatkan pembejaran-pembelajaran baru.
§ Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu
untuk tumbuh dan memberi ruang untuk berkembang.
§ Mencari gagasan Usaha
·
Sikap terhadap faktor X
Sikap itu adalah sebuah pilihan.
Pilihannya bermacam-macam :
a)
Ada
yang mendiamkan saja.
Ia adalah orang yang percaya diri dengan bakatnya dan membiarkan “pintu”
menemukan dirinya. Kalau ia beruntung bisa saja ia berhasil. Namun faktanya,
sedikit sekali orang berhasil yang menggunakan cara ini.
b) Mengirim sinyal positif. Orang
kedua ini sepertinya diam dan menunggu pintu mendatanginya, namun sesungguhnya
ia tidak diam. Ia mengirimkan signal agar “pintu” itu bergerak menghampirinya.
Dengan kata lain, ia mengetuk “pintu” itu dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu
penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan sebagainya.
c) Mencari pintu, mengetuk pintu. Orang yang ketiga ini adalah
orang yang kurang beruntung. Mereka sadar bahwa “pintu” tidak akan terbuka
kecuali mereka mendatangi dan mengetuk-ngetuknya, maka mereka mendatangi sebuah
pintu. Pintu itu mungkin cuma dibuka separuh oleh pemilik atau penghuninya. Ia
tidak welcome. Anda harus pergi mencari pintu lainnya. Terus mencari dan
mengetuknya. Namun begitu berada di dalam pintu itu, lagi-lagi sikap mereka
berbeda-beda :
§
Ada
yang sudah merasa nyaman dengan berada di ruang tunggu yang membukakan pintu
itu. Ia tidak mengerti bahwa ia hanya welcome di ruang itu saja. Ruang
itu terlalu kecil, namun ia sudah merasa betah.
§
Ada
yang segera menyadari bahwa ruang itu sekedar ruang tunggu saja. Kalau pintu
utama tidak dibukakan ia segera keluar mencari pintu lainnya yang lebih welcome
dan di dalamnya tersimpan pintu-pintu lain yang boleh ia ketuk dan masuk ke
dalamnya.
Demikianlah,
hidup adalah sebuah pikiran. Ada demikian banyak pilihan yang tersedia.
Masalahnya, apakah kita mau mendatangi pilihan-pilihan itu, mengetuknya, dan
mengambil pilihan yang terbaik?
Dalam
berwirausaha, seorang pemula dapat diibaratkan sebagai seseorang yang mencari
pintu. Sukses yang dicapainya adalah sebuah keberhasilan menemukan pintu yang
sesuai dengan minat dan masa depannya. Tapi untuk menemukan “pintu” itu ia
harus mengetuk-ngetuk dan menemukannya. Ia melawan rasa nyaman sampai benar-benar
mendapatkan jawaban yang setimpal.
·
Tipe Faktor X
“X” Kecil dan “X” Besar
Dengan demikian faktor “x” tidak
lain adalah sesuatu yang kita cari dan kita miliki. Ia akan menemani siapa saja
yang ingin berubah, menjadi lebih baik. Orang yang tidak ingin berubah juga
memiliki faktor “x”, namun itu hanyalah “x” kecil yang berarti sebuah
kenyamanan. Ia sudah nyaman dengan kondisi sekarang dan tentu saja hidupnya
tidak akan mengalami kemajuan.
Untuk mengalami kemajuan,
seseorang harus berani berselancar pada gelombang ketidaknyamanan. Entrepreneur
adalah orang yang merasa hidupnya kurang nyaman, teracam, miskin atau
kurang bermakna. Maka berjuang mengejar kenyamanan baru. Ia bergerak, berjalan,
berpikir, mengetuk pintu, mengambil resiko, mencari produk, membuat, membangun
usaha, mendatangi pelanggan, dan seterusnya. Kalau ia diam atau menikmati
warisan orang tua, ia sudah bisa hidup nyaman. Tapi ia ingin masa depannya
lebih baik. Dari pada hidup susah nanti, lebih baik sulit sekarang. Ia tidak
memilih hidup nyaman dengan “x” kecil warisan, melainkan membentuk “x” besar.
Lambat laun “x”
yang dikejar akan membesar dan melekat pada diri Anda, dan seperti benih
tanaman, ia dapat tumbuh menjadi keahlian, kepercayaan, magnet, dan tentu saja
rejeki. Karena melekat, ia tidak dapat dirampas dari diri Anda. Faktor “x” yang
melekat pada diri Anda itu adalah benda tak berwujud, namun dapat dirasakan.
Awalnya ia tidak melekat pada diri Anda, atau kecil sekali. Namun kalau Anda
tekun ia akan terus tumbuh karena ia hidup. Dan karena ia hidup, ia pun dapat
menjadi mati. Ia akan hidup kalau Anda menjaga kepercayaan, menumbuhkan
kreatifitas dan keahlian, dan memberi banyak oksigen dari lingkungan yang
bersih. Ia akan mati kalau Anda main-main dengan kepercayaan, berperilaku
arogan, menentang pembaharuan, dan membiarkan terjadi penuaan.
·
Karakteristik faktor “x” :
Merupakan penentuan keberhasilan.
Merekat pada diri manusia.
Tidak
diperoleh dalam waktu sekejap.
Namun
ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “x” besar.
Dapat
berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri.
Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya.
Ref :
kk.mercubuana.ac.id/files/99012-12-394061775599.doc
0 Response to "Kepemimpinan dan Faktor X"
Post a Comment