.

start-up business


  1. Jelaskan cara melakukan pengelolaan keuangan untuk start-up business!
Secara teoritis, manajemen (penge­lolaan) keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Pengelolaan yang dimaksud adalah pengelolaan keuangan dimana bisnis kita sedang dalam masa start-up. Berikut tata cara pengelolaan tersebut :

1)      Tentukan lamanya Break Event Point ( BEP )
Ketika kita baru memulai bisnis, tentu saja dalam neraca keuangan kita tidak akan menunjukan adanya keuntungan yang kita hasilkan karena besarnya modal yang harus kita keluarkan untuk memulai bisnis. Oleh karena itu, kita harus menargetkan berapa lamakah bisnis kita ini kan mencapai break event point atau balik modal.
2)      Tentukan target penjualan
Menentukan target penjualan, khusunya 3 bulan pertama, berguna agar kita dapat memprediksi dan memperhitungkan besarnya biaya operasional yang harus kita tanggung pada awal bisnis berjalan hingga penjualan tersebut dapat menutup biaya operasional bisnis bahkan menghasilkan keuntungan.
3)      Tentukan besarnya dana untuk modal
Selanjutnya, ketika kita telah menentukan target penjualan, yang perlu kita lakukan adalah memperhitungkan dana yang kita miliki untuk menutup biaya – biaya operasional yang harus ditanggung oleh bisnis kita selama bisnis kita belum mencapai break event point. Bisnis yang baru tentu tidak akan langsung menghasilkan penjualan dan keuntungan yang bisa menutup biaya operasional bisnis, oleh karena itu sangatlah penting kita mempersiapkan dana operasional bisnis kita selama penjualan kita belum bisa menutup biaya yang ada.

  1. Jelaskan cara mengukur kelayakan usaha!
Analisis kelayakan usaha yang disusun merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya, cara produksi, cara melakukan pemasaran dan cara memperlakukan lingkungan organisasi.
Secara umum kelayakan usaha dilihat pertama kali dari potensi pasarnya. Apakah  memiliki prospek pasar dan layak atau tidak.
berikutnya adalah aspek teknis dan pengelolaan usaha. Teryata usaha ini secara teknis dapat diusahakan dan dapat dikelola dengan tenaga yang ada.
Analisa kelayakan usaha terpenting adalah dilihat dari aspek keuangannya. Ada beberapa ukuran yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menyatakan apakah suatu rencana usaha atau kegiatan investasi layak untuk dijalankan.
Untuk suatu usaha dengan umur ekonomis kurang dari lima tahun dapat digunakan undiscount criteria yaitu suatu perhitungan keuangan yang tidak mempermasalahkan nilai sekarang dari suatu pendapatan dimasa mendatang.

  1. Apa yang dimaksud dengan manajemen modal kerja?
Modal kerja  adalah dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
·  Manajemen modal kerja (working capital management) merupakan manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar.
·  Kebijakan modal kerja menunjukkan keputusan-keputusan mendasr mengenai target masing-masing elemen aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar tersebut dibelanjai.
·  Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja neto yang layak dan menjamin tingkat likuiditas perusahaan.
·  Modal kerja (kas, sekuritas, piutang, dan persediaan. Dan pendanaan kewajiban lancar (hutang dagang)

Konsep Modal Kerja
Ada tiga konsep modal kerja :
1.      Konsep Kuantitatif  Jumlah keseluruhan aktiva lancar yang disebut juga modal kerja bruto (gross working capital).  Umumnya elemen-elemen dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan/
2.      Konsep kualitatif Kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar  (net working capital)
3.      Konsep fungsional Modal yang digunakan untuk menghasilkan current income

  1. Apa yang dimaksud dengan manajemen biaya?
Manajemen Biaya adalah suatu bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang untuk membantu mengurangi kemungkinan akan melebihi anggaran.
Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol dan merencanakan biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus telah disesuaikan dengan rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan juga mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara keseluruhan. Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang luas. Bila dilaksanakan dengan baik, manajemen biaya akan diterjemahkan ke dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan, serta peningkatan nilai yang dikirimkan kepada pelanggan.


  1. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber pendanaan usaha!
1.       Dana Pribadi

Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang – barang berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.




2. Dana dari sistem gadai

Dapat diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.

3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.


4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak.


5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.


6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu pinjamannya. Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu.


7. Pinjaman ke bank

Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.


8. Pasar modal

Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode.+

  1. Sebutkan dan jelaskan tips pengelolaan keuangan!
1)      Memisahkan uang usaha dengan uang pribadi.
Ini langkah pertama yang sangat penting khusus­nya bagi wirausahawan pemula sehingga tida ada kesulitan dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran usaha. Oleh karena itu, sekecil apa pun usaha, sebaiknya pisahkan uang usaha dan uang pribadi agar dapat mencatat semua transaksi usaha dengan rapi.
2)      Alokasi dan prosentase.
Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar prosentasi keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha, seperti berapa persen uang yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang ditetapkan, berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang digunakan untuk pengembangan usaha.
3)      Pembukuan.
Pembukuan bertujuan mengontrol semua transaksi keuangan, termasuk pemasukan, pengeluaran, serta utang-piutang. Pembukuan yang rapi juga akan mempermudah evaluasi perkembangan usaha.
4)       Pertahankan Arus Kas.
Pertahankan agar cash flow tetap positif (untung), misalnya dengan menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun juga harus tetap memperhatikan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa.
5)      Siapkan Dana Cadangan.
Cadangan dana darurat (emergency fund) dimaksudkan untuk mengantisipasi, misalnya, bila dalam beberapa hari atau bulan tidak mendapatkan order, ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, atau ada order yang cukup besar.
6)      Proteksi Jiwa dan Usaha.
Ini menyangkut perlindungan pribadi dan usaha. Proteksi pribadi guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan dan cacat bahkan kematian.
Proteksi terhadap tempat usaha (asuransi perusahaan) guna mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi pencurian, kebakaran, dan huru hara.




http://www.adetruna.com/2013/01/pengelolaan-awal-keuangan-dalam.html

1 Response to "start-up business"

  1. The Le_Meridian Funding Service went above and beyond their requirements to assist me with my loan which i used expand my pharmacy business,They were friendly, professional, and absolute gems to work with.I will recommend anyone looking for loan to contact. Email..lfdsloans@lemeridianfds.com Or lfdsloans@outlook.com.
    WhatsApp ... + 19893943740.

    ReplyDelete

wdcfawqafwef